Kandang Domba Penggemukan
Bismillahirohmanirohim..
Salam ngarit para
peternak nusantara. Pada kali ini saya akan menjelaskan bagaimana mendesain kandang
domba yang ditujukan untuk penggemukan. Sebelum kita mulai, kita bahas secara
singkat dulu apa itu peternakan yang ditujukan untuk penggemukan domba.
Apa itu penggemukan domba?
Pada
hakikatnya peternakan adalah usaha memelihara suatu hewan ternak untuk diambil
hasilnya, entah itu daging, telur, susu, bahkan kulitnya. Untuk peternakan domba,
yang paling populer saat ini adalah penggemukan domba. Mengapa penggemukan
domba? Karena peternakan domba tujuan utamanya adalah diambil dagingnya. Lalu apa
yang menyebabkan harus dikhususkannya penggemukan domba, bukan peternakan domba? Karena
domba yang dipelihara merupakan domba bakalan berumur 6-8 bulan, dimana
merupakan fase pertumbuhan tercepatnya. Peternakan yang fokus pada penggemukan domba menggenjot
pertumbuhan ternaknya agar bisa menghasilkan produksi yang maksimal.
Kandang merupakan aspek penting pada pemeggemukan
domba. Apabila kandang kurang tepat dalam
pembangunannya, maka hasilnya kurang optimal bahkan rugi. Pembuatan kandang yang
baik dan benar juga mempermudah dalam pemeliharaannya,
seperti pemberian pakan dan minum, memasukkan dan mengeluarkan ternak dari
kandang, dan juga mempermudah untuk memantau kondisi ternak. Selain itu, kandang
yang baik juga memberi kenyamanan pada ternak, sehingga ternak menjadi nyaman
dan menunjukkan performa yang maksimal. Berikut sekilas denah kandang penggemukan
domba.
Pada gambar
diatas menampilkan denah kandang penggemukan domba dengan kapasitas 40 ekor dengan luas
lahan 10x5 meter. Pada denah diatas dibagi dengan beberapa area, yang mana area
tersebut akan kita bahas satu per satu.
Area A
Area A
merupakan tempat ternak tinggal. Di area ini ternak akan tidur, makan dan buang
kotoran sehingga harus dibuat senyaman mungkin dengan pembatasan gerak ternak
tersebut agar domba bisa memfokuskan energinya untuk pembentukan daging. Apabila
terlalu luas maka domba akan banyak bergerak sehingga energinya tidak fokus untuk
penggemukan. Area ini dibuat persegi Panjang dengan Panjang ±100 cm dan lebar ±40 cm (belum dikurangi
tebal pagar kandang). Pada lantai kandang dipasang kayu dengan tebal 3 cm dan
lebar 5 cm. kayu disarankan yang kayu keras seperti kayu nangka atau mahoni.
Kayu yang dipakai sebaiknya direndam dulu dengan obat teter agar tidak terkena
teter dan rayap. Kurang disarankan menggunakan bambu karena kulit luar bambu
licin sehingga dapat membuat ternak tergelincir dan terluka. Pagar yang dipakai
bisa menggunakan bambu untuk meringankan biaya. Tinggi pagar kurang lebih 1
meter agar ternak tidak melompati kandang dan mengurangi resiko terjepit.
Area B
Area B merupakan
akses keluar masuk ternak ke kandang, pada pintu kandang untuk keluar masuk
ternak bisa dibuatkan pintu yang diangkat ke atas untuk menghemat tempat. Di pintu
juga diberi tatakan agar lebih kuat apabila didorong/ditabrak ternak. Lantai area
B sebaiknya papan yang mudah dibuka agar memudahkan penggantian jaring kohe domba.
Lebar area B ±50 cm dengan Panjang disesuaikan
kandang.
Area C
Area
C merupakan tempat pakan dan minum ternak. Untuk pakan ternak sendiri dibuat ±15 cm lebih tinggi dari lantai kandang ternak (bukan dihitung dari tanah).
Hal ini karena domba lebih suka tempat makan yang rendah, berbeda dengan
kambing. Akan tetapi jangan dibuat terlalu rendah karena tidak akan dihabiskan,
kalau terlalu tinggi juga akan mengurangi nafsu makan domba tersebut. Bahan untuk
tempat pakannya sendiri dapat dibuat dengan kayu atau bambu kemudian dilapisi karpet
plastik tebal untuk memudahkan membersihkan tempat pakan. Dimensi tempat pakan tinggi
±35 cm dan lebar trapesium dengan bawah ±25 cm dan atas ±50 cm. untuk tempat masuk kepala untuk makan
kurang lebih 35
cm dari lantai.
Untuk minum domba sendiri
diletakkan ±65 cm dari lantai kandang. Bahan tempat
minum terbuat dari pralon 4” yang dipotong menjadi 2 kemudian disambung memanjang.
Pada denah tampak dari atas ada 2 bulatan yang merupakan tandon air untuk
memudahkan memberi minum. Tandon air dihubungkan dengan pralon minum sehingga
air bisa langsung dialirkan. Denah dari samping menunjukkan simulasi tinggi orang 160 cm pada saat pemberian
pakan.
Area D
Area D merupakan aktivitas peternak saat menaik turunkan ternak, pengelolaan ternak dan tempat pakan ternak sebelum diberi makan. Disarankan lantai di area D diplester agar memudahkan membersihkan kandang.
Area E
Area E merupakan jalur pemberian pakan, pembersihan kohe domba, dan pemantauan ternak. Area E dibuat berlantai tanah sehingga Ketika urin jatuh langsung diserap tanah dan mengurangi bau dari tanah. Pada area E dipasang jaring yang terbuat dari insect-net agar urin terpisah dari kohenya. Kohenya akan meluncur ke jalur yang memudahkan untuk pembersihan kohe domba.
Tips dan
trick
- Usahakan kandang mendapat sinar matahari langsung.
- Pada area E diusahakan ada ventilasi untuk menghilangkan amonia di udara (agar tidak bau).
- Atap kandang disarankan ada yang transparan (kaca/fiber) untuk tempat masuknya cahaya.
- Kandang panggung yang cukup tinggi selain memudahkan
membersihkan kotoran juga menjaga agar ternak terhindar dari keracunan amoniak,
kutu, predator (co : anjing hutan), dan menyulitkan pencurian.
- Angin adalah musuh kedua terbesar setalah
kutu/cacing. Cermati ventilasi kandang, jangan terlalu banyak atau sedikit. Angin
yang terlalu banyak akan menyebabkan kembung (terutama di daerah dingin/ lembab).
Demikianlah secara umum
bentuk kandang penggemukan domba. Kandang domba yang baik adalah yang memudahkan peternaknya serta membahagiakan ternaknya. Apabila ingin berkonsultasi desain kandang dapat
menghubungi kami di 085155108799. Salam peternak nusantara 😊