Tampilkan postingan dengan label kambing dan domba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kambing dan domba. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 September 2021

Kandang Domba Pengemukan

 

Kandang Domba Penggemukan

 

Bismillahirohmanirohim..

Salam ngarit para peternak nusantara. Pada kali ini saya akan menjelaskan bagaimana mendesain kandang domba yang ditujukan untuk penggemukan. Sebelum kita mulai, kita bahas secara singkat dulu apa itu peternakan yang ditujukan untuk penggemukan domba.

Apa itu penggemukan domba?

              Pada hakikatnya peternakan adalah usaha memelihara suatu hewan ternak untuk diambil hasilnya, entah itu daging, telur, susu, bahkan kulitnya. Untuk peternakan domba, yang paling populer saat ini adalah penggemukan domba. Mengapa penggemukan domba? Karena peternakan domba tujuan utamanya adalah diambil dagingnya. Lalu apa yang menyebabkan harus dikhususkannya penggemukan domba, bukan peternakan domba? Karena domba yang dipelihara merupakan domba bakalan berumur 6-8 bulan, dimana merupakan fase pertumbuhan tercepatnya. Peternakan yang fokus pada penggemukan domba menggenjot pertumbuhan ternaknya agar bisa menghasilkan produksi yang maksimal.

Kandang merupakan aspek penting pada pemeggemukan domba. Apabila kandang kurang tepat  dalam pembangunannya, maka hasilnya kurang optimal bahkan rugi. Pembuatan kandang yang baik dan benar juga mempermudah dalam  pemeliharaannya, seperti pemberian pakan dan minum, memasukkan dan mengeluarkan ternak dari kandang, dan juga mempermudah untuk memantau kondisi ternak. Selain itu, kandang yang baik juga memberi kenyamanan pada ternak, sehingga ternak menjadi nyaman dan menunjukkan performa yang maksimal. Berikut sekilas denah kandang penggemukan domba.

 


 

              Pada gambar diatas menampilkan denah kandang penggemukan domba dengan kapasitas 40 ekor dengan luas lahan 10x5 meter. Pada denah diatas dibagi dengan beberapa area, yang mana area tersebut akan kita bahas satu per satu.

Area A

              Area A merupakan tempat ternak tinggal. Di area ini ternak akan tidur, makan dan buang kotoran sehingga harus dibuat senyaman mungkin dengan pembatasan gerak ternak tersebut agar domba bisa memfokuskan energinya untuk pembentukan daging. Apabila terlalu luas maka domba akan banyak bergerak sehingga energinya tidak fokus untuk penggemukan. Area ini dibuat persegi Panjang dengan Panjang ±100 cm dan lebar ±40 cm (belum dikurangi tebal pagar kandang). Pada lantai kandang dipasang kayu dengan tebal 3 cm dan lebar 5 cm. kayu disarankan yang kayu keras seperti kayu nangka atau mahoni. Kayu yang dipakai sebaiknya direndam dulu dengan obat teter agar tidak terkena teter dan rayap. Kurang disarankan menggunakan bambu karena kulit luar bambu licin sehingga dapat membuat ternak tergelincir dan terluka. Pagar yang dipakai bisa menggunakan bambu untuk meringankan biaya. Tinggi pagar kurang lebih 1 meter agar ternak tidak melompati kandang dan mengurangi resiko terjepit.

Area B

Area B merupakan akses keluar masuk ternak ke kandang, pada pintu kandang untuk keluar masuk ternak bisa dibuatkan pintu yang diangkat ke atas untuk menghemat tempat. Di pintu juga diberi tatakan agar lebih kuat apabila didorong/ditabrak ternak. Lantai area B sebaiknya papan yang mudah dibuka agar memudahkan penggantian jaring kohe domba. Lebar area B ±50 cm dengan Panjang disesuaikan kandang.

Area C

              Area C merupakan tempat pakan dan minum ternak. Untuk pakan ternak sendiri dibuat ±15 cm lebih tinggi dari lantai kandang ternak (bukan dihitung dari tanah). Hal ini karena domba lebih suka tempat makan yang rendah, berbeda dengan kambing. Akan tetapi jangan dibuat terlalu rendah karena tidak akan dihabiskan, kalau terlalu tinggi juga akan mengurangi nafsu makan domba tersebut. Bahan untuk tempat pakannya sendiri dapat dibuat dengan kayu atau bambu kemudian dilapisi karpet plastik tebal untuk memudahkan membersihkan tempat pakan. Dimensi tempat pakan tinggi ±35 cm dan lebar trapesium dengan bawah ±25 cm dan atas ±50 cm. untuk tempat masuk kepala untuk makan kurang lebih 35 cm dari lantai.

 


               Untuk minum domba sendiri diletakkan ±65 cm dari lantai kandang. Bahan tempat minum terbuat dari pralon 4” yang dipotong menjadi 2 kemudian disambung memanjang. Pada denah tampak dari atas ada 2 bulatan yang merupakan tandon air untuk memudahkan memberi minum. Tandon air dihubungkan dengan pralon minum sehingga air bisa langsung dialirkan. Denah dari samping menunjukkan simulasi tinggi orang 160 cm pada saat pemberian pakan.

Area D

    Area D merupakan aktivitas peternak saat menaik turunkan ternak, pengelolaan ternak dan tempat pakan ternak sebelum diberi makan. Disarankan lantai di area D diplester agar memudahkan membersihkan kandang.

Area E

    Area E merupakan jalur pemberian pakan, pembersihan kohe domba, dan pemantauan ternak. Area E dibuat berlantai tanah sehingga Ketika urin jatuh langsung diserap tanah dan mengurangi bau dari tanah. Pada area E dipasang jaring yang terbuat dari insect-net agar urin terpisah dari kohenya. Kohenya akan meluncur ke jalur yang memudahkan untuk pembersihan kohe domba.

 


Tips dan trick

  • Usahakan kandang mendapat sinar matahari langsung.
  • Pada area E diusahakan ada ventilasi untuk menghilangkan amonia di udara (agar tidak bau).
  • Atap kandang disarankan ada yang transparan (kaca/fiber) untuk tempat masuknya cahaya.
  • Kandang panggung yang cukup tinggi selain memudahkan membersihkan kotoran juga menjaga agar ternak terhindar dari keracunan amoniak, kutu, predator (co : anjing hutan), dan menyulitkan pencurian.
  • Angin adalah musuh kedua terbesar setalah kutu/cacing. Cermati ventilasi kandang, jangan terlalu banyak atau sedikit. Angin yang terlalu banyak akan menyebabkan kembung (terutama di daerah dingin/ lembab).

Demikianlah secara umum bentuk kandang penggemukan domba. Kandang domba yang baik adalah yang memudahkan peternaknya serta membahagiakan ternaknya. Apabila ingin berkonsultasi desain kandang dapat menghubungi kami di 085155108799. Salam peternak nusantara 😊

 


Senin, 20 September 2021

Perbedaan Kambing dan Domba

 

Perbedaan kambing dan domba

                               
Foto oleh Jonathan Borba dari Pexels

            Di Indonesia, terdapat 2 spesies mamalia kecil yang sering dipelihara untuk diambil daging, susu, serta hasil sampingnya. Kedua mamalia tersebut adalah kambing dan domba. Sekilas perbedaan kambing dan domba kurang begitu dimengerti bagi orang awam. Perbedaan tersebut dapat kita cermati dengan mengamati ciri-ciri fisiknya. Sebelum itu, mari kita kenali apa itu kambing dan domba secara umum.

Apa itu kambing?

            Kambing merupakan jenis mamalia kecil dengan Bahasa latin Capra hirpus . di Jawa kambing biasa disebut wedhus jowo. Postur tubuh kambing bermacam-macam nengikuti jenis ras-nya, akan tetapi postur tubuh kambing pada umumnya berbentuk ramping dengan kaki panjang dan tinggi.  Kambing yang sering di pelihara di Indonesia antara lain kambing jawa randu, kambing kacang, kambing PE, Kambing Etawa, dan kambing lain yang endemik di daerahnya masing-masing. Kambing di Indonesia yang sering diambil susunya adalah kambing dengan ras Etawa dan Peranakan Etawa.

Apa itu Domba?

            Domba peliharaan juga termasuk jenis mamalia kecil dengan Bahasa latin Ovis aries.  Di Jawa julukan untuk domba adalah wedhus gembel.  Pada umumnya domba memiliki postur lebih pendek dan badan yang lebih gemuk dibandingkan kambing. Di Indonesia, ras domba yang dipelihara bermacam-macam jenisnya. Di daerah Jawa barat ada ras domba garut yang tidak memiliki daun telinga. Di Wonosobo ada ras dombos yang berasal dari persilangan ras Marino dan lokal. Ada juga ras Marino atau texel yang berasal dari luar negeri.

Apa saja perbedaannya?

Bulu

            Bulu pada kambing dan domba merupakan ciri yang paling mencolok untuk membedakan keduanya. Pada domba sehat pada umumnya memiliki bulu yang tebal dan berkesan “menggelembung”. Sedangkan pada kambing memiliki bulu halus yang menempel mengikuti postur tubuhnya. Pada sebagian ras kambing dan domba ada juga yang kebalikannya, akan tetapi hal tersebut jarang ditemui di Indonesia.

Telinga

Bentuk telinga kambing dan domba di Indonesia pada umumnya memiliki perbedaan yang mencolok di besar ukuran daun telinganya. Pada kambing terutama jenis ras Etawa atau Peranakan etawa memiliki telinga yang Panjang menjuntai. sedangkan pada ternak domba memiliki daun telinga yang kecil bahkan pada ras domba garut tidak memiliki daun telinga.

Tanduk

Tanduk pada kambing dan domba di Indonesia sangat beragam. Beberapa ras lokal seperti kambing kacang memiliki tanduk kecil, sedangkan kambing luar seperti ras Etawa ataupun Peranakan etawa tidak memiliki tanduk atau tanduknya sangat kecil. Pada domba, ras yang memiliki tanduk yang besar yaitu ras lokal ataupun ras garut, sedangkan pada ras persilangan atau ras murni Texel dan Marino tidak memiliki tanduk atau bertanduk kecil.

Cara Makan

            Cara makan juga merupakan salah satu ciri untuk membedakan antara kambing dan domba. Domba pada umumnya makan rumput-rumputan, sedangkan pada kambing lebih suka makan ramban atau dedaunan. Akan tetapi, dengan kemajuan teknologi peternakan saat ini, perbedaan sifat tersebut dapat diganti dengan cara mekanik (dicacah rumput/dedaunannya) ataupun kimiawi (ditambah zat aditif seperti garam dan molase ). Hal yang paling penting sebagai perbedaan cara makan kambing dan domba saat ini adalah tempat pakannya. Pada domba ketinggian tempat pakan berkisar 15 centimeter lebih tinggi dari lantai kandang. Sedangkan pada kambing lebih menyukai tempat pakan dengan tinggi 60-75 centimeter dari permukaan lantai kandang.

Kebiasaan

            Kebiasaan kambing dan domba juga dapat digunakan untuk mengetahui perbedaannya. Pada kambing, hidupnya lebih soliter dan dapat hidup dengan pasangannya saja. Sedangkan pada domba hidupnya berkoloni. Hal ini mempengaruhi cara pemeliharaannya, untuk domba disarankan kendang dibuat berkoloni, sedangkan pada kambing kendang dibuat bersekat-sekat.

 

Demikian perbedaan secara umum kambing dan domba yang ada di nusantara. Apabila ada perbedaan lainnya bisa meninggalkan komentar di bawah. Terima kasih 😊

Silase, Primadona Peternakan Kambing dan Domba Modern

  Silase, Primadona Peternakan Kambing dan Domba Modern           Bismillahirohmanirohim… Asallamualaikum semua, salam ngarit sahabat te...