Perbedaan kambing dan domba
Di Indonesia,
terdapat 2 spesies mamalia kecil yang sering dipelihara untuk diambil daging,
susu, serta hasil sampingnya. Kedua mamalia tersebut adalah kambing dan domba. Sekilas
perbedaan kambing dan domba kurang begitu dimengerti bagi orang awam. Perbedaan
tersebut dapat kita cermati dengan mengamati ciri-ciri fisiknya. Sebelum itu,
mari kita kenali apa itu kambing dan domba secara umum.
Apa itu kambing?
Kambing merupakan
jenis mamalia kecil dengan Bahasa latin Capra hirpus . di Jawa kambing biasa disebut wedhus jowo. Postur tubuh
kambing bermacam-macam nengikuti jenis ras-nya, akan tetapi postur tubuh
kambing pada umumnya berbentuk ramping dengan kaki panjang dan tinggi. Kambing yang sering di pelihara di Indonesia antara
lain kambing jawa randu, kambing kacang, kambing PE, Kambing Etawa, dan kambing
lain yang endemik di daerahnya masing-masing. Kambing di Indonesia yang sering
diambil susunya adalah kambing dengan ras Etawa dan Peranakan Etawa.
Apa itu Domba?
Domba peliharaan
juga termasuk jenis mamalia kecil dengan Bahasa latin Ovis aries. Di
Jawa julukan untuk domba adalah wedhus gembel. Pada umumnya domba memiliki postur lebih
pendek dan badan yang lebih gemuk dibandingkan kambing. Di Indonesia, ras domba
yang dipelihara bermacam-macam jenisnya. Di daerah Jawa barat ada ras domba garut
yang tidak memiliki daun telinga. Di Wonosobo ada ras dombos yang berasal dari
persilangan ras Marino dan lokal. Ada juga ras Marino atau texel yang berasal
dari luar negeri.
Apa saja perbedaannya?
Bulu
Bulu pada kambing dan domba merupakan ciri yang paling mencolok untuk membedakan keduanya.
Pada domba sehat pada umumnya memiliki bulu yang tebal dan berkesan “menggelembung”.
Sedangkan pada kambing memiliki bulu halus yang menempel mengikuti postur tubuhnya.
Pada sebagian ras kambing dan domba ada juga yang kebalikannya, akan tetapi hal
tersebut jarang ditemui di Indonesia.
Telinga
Bentuk telinga kambing dan domba di Indonesia
pada umumnya memiliki perbedaan yang mencolok di besar ukuran daun telinganya. Pada
kambing terutama jenis ras Etawa atau Peranakan etawa memiliki telinga yang Panjang
menjuntai. sedangkan pada ternak domba memiliki daun telinga yang kecil bahkan
pada ras domba garut tidak memiliki daun telinga.
Tanduk
Tanduk pada kambing dan domba di Indonesia
sangat beragam. Beberapa ras lokal seperti kambing kacang memiliki tanduk kecil,
sedangkan kambing luar seperti ras Etawa ataupun Peranakan etawa tidak memiliki
tanduk atau tanduknya sangat kecil. Pada domba, ras yang memiliki tanduk yang besar
yaitu ras lokal ataupun ras garut, sedangkan pada ras persilangan atau ras
murni Texel dan
Marino tidak memiliki tanduk atau bertanduk kecil.
Cara Makan
Cara makan juga merupakan salah satu ciri untuk
membedakan antara kambing dan domba. Domba pada umumnya makan rumput-rumputan,
sedangkan pada kambing lebih suka makan ramban atau dedaunan. Akan tetapi,
dengan kemajuan teknologi peternakan saat ini, perbedaan sifat tersebut dapat
diganti dengan cara mekanik (dicacah rumput/dedaunannya) ataupun kimiawi
(ditambah zat aditif seperti garam dan molase ). Hal yang paling penting sebagai perbedaan cara makan
kambing dan domba saat ini adalah tempat pakannya. Pada domba ketinggian tempat
pakan berkisar 15 centimeter lebih tinggi dari lantai kandang. Sedangkan pada kambing lebih
menyukai tempat pakan dengan tinggi 60-75 centimeter dari permukaan lantai kandang.
Kebiasaan
Kebiasaan
kambing dan domba juga dapat digunakan untuk mengetahui perbedaannya. Pada kambing,
hidupnya lebih soliter dan dapat hidup dengan pasangannya saja. Sedangkan pada
domba hidupnya berkoloni. Hal ini mempengaruhi cara pemeliharaannya, untuk
domba disarankan kendang dibuat berkoloni, sedangkan pada kambing kendang dibuat
bersekat-sekat.
Demikian perbedaan secara umum kambing dan domba yang ada
di nusantara. Apabila ada perbedaan lainnya bisa meninggalkan komentar di bawah.
Terima kasih 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon berkomentar dengan baik dan tidak menyinggung SARA. terima kasih :)